Semua Tentang Pernikahan Muslim

Pernikahan Muslim adalah urusan rumit yang melibatkan partisipasi keluarga kedua mempelai, serta teman-teman mereka. Persatuan sakral kedua mempelai dirayakan dengan penuh semangat dan kegembiraan. Pernikahan melibatkan banyak acara dan pengaturan makanan yang mewah dan segalanya.

Persetujuan atas Mahar

Sebelum upacara pernikahan di Perkawinan Muslim, keluarga Muslim menyetujui “Meher”, yang diberikan pria kepada calon istrinya. Jumlah mahar ditentukan oleh keluarga pengantin wanita. Jumlah Meher adalah milik eksklusif wanita, yang diberikan untuk mengamankan masa depannya.

Upacara Henna

Upacara pacar tidak didefinisikan dalam Alquran. Kebiasaan pernikahan dalam Islam sedikit berbeda untuk tiap negara. Upacara dimulai dengan mandi penyucian pengantin, yang dikenal sebagai Hamman. Setelah mandi dengan air wangi, pengantin wanita dioleskan dengan pacar di kaki dan tangannya. Upacara henna umumnya dirayakan 1-2 hari sebelum pernikahan, umumnya pada malam hari. Penggunaan henna tidak hanya dekoratif: ia juga memiliki dimensi magis. Memang, henna dipercaya membawa pertanda baik dan menentukan status perkawinan seorang wanita. Upacara dengan sangat indah berlanjut dengan tarian dan nyanyian.

Perayaan Pernikahan

Upacara pernikahan dalam Islam berlangsung di rumah mempelai wanita atau terkadang di masjid. Ritual pernikahan diselesaikan oleh seorang hakim Muslim. Pernikahan Muslim sebenarnya bukanlah upacara keagamaan. Upacara pernikahan Islam diawali dengan pembacaan pidato singkat dalam bahasa Arab dan pembacaan ayat ttg pernikahan di Alquran dalam bahasa Arab.

Akad nikah

Imam itu bertanya kepada pengantin pria apakah dia setuju untuk mengambil gadis itu sebagai istri. Pengantin wanita juga dimintai persetujuannya. Jumlah yang ditetapkan untuk mas kawin juga ditarik kembali. Kehadiran saksi Muslim pada saat menikah sangatlah penting. Akta nikah kemudian diberikan kepada kedua mempelai. Setelah ritual pernikahan dilakukan, pengantin wanita disambut hangat oleh keluarga barunya dan resepsi yang dikenal sebagai “Walimah” diselenggarakan, di mana semua anggota keluarga dan teman diundang untuk pesta mewah.

Kondisi Pernikahan Muslim

Seorang pria Muslim berhak menikahi seorang wanita Yahudi atau Kristen. Seorang Muslim dapat menikah dengan seorang Katolik, tetapi dia tidak diperbolehkan menikahi seorang wanita yang tidak percaya pada tuhan atau seorang ateis. Bagaimanapun, seorang wanita Muslim dapat menikah dengan seorang Muslim, tetapi jika mempelai laki-laki dari agama lain, dia harus masuk Islam untuk menikahinya.

Persetujuan wanita selama upacara adalah wajib dalam pernikahan Muslim. Keheningan wanita dianggap sebagai persetujuannya. Seperti komunitas lainnya, kehadiran keluarga dan teman juga menjadi tempat istimewa dalam pernikahan Muslim. Tidak ada fungsi yang lengkap tanpa restu dari tuhan dan tetua keluarga.

Baca Juga: Metode Gampang Menulis Review Paper Ataupun Postingan Dari Harian Akademik